Rusia “sangat prihatin” tentang kerusakan yang diderita oleh pipa gas Nord Stream 1 dan 2, kata Kremlin pada hari Selasa.
Tiga jalur lepas pantai sistem pipa gas Nord Stream buatan Rusia mengalami kerusakan “belum pernah terjadi sebelumnya”, gas bocor ke Laut Baltik, operator pipa Nord Stream AG mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa melalui badan-badan negara Rusia.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan tekanan di pipa gas telah turun secara signifikan sebagai akibat dari tiga kebocoran dan menolak mengesampingkan kemungkinan sabotase.
“Kemarin muncul informasi baik dari Gazprom maupun dari perusahaan pengelola. Ini kabar yang sangat meresahkan. Memang kita sedang membicarakan beberapa kerusakan pipa, belum jelas seperti apa,” kata Peskov. berdasarkan kepada kantor berita TASS milik negara.
Dugaan kerusakan pipa Nord Stream sepanjang 1.200 kilometer, yang membawa gas dari Rusia ke Jerman melalui Laut Baltik, terjadi di zona ekonomi Denmark dan mendorong penyelidikan oleh Moskow, kata Peskov.
“Ini adalah situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya yang memerlukan penyelidikan segera. Kami sangat prihatin dengan berita ini,” katanya.
Kerusakan Nord Stream adalah putaran terbaru dalam perselisihan energi yang sedang berlangsung yang meletus antara Rusia dan Barat setelah invasi Rusia ke Ukraina pada bulan Februari.
Eropa menuduh Rusia mempersenjatai pasokan energi sebagai pembalasan atas sanksi, sementara Moskow menyalahkan sanksi Barat dan masalah teknis atas gangguan pasokan.
Aliran melalui pipa, yang sebelumnya hanya 20% dari kapasitas normal sejak Juli, dihentikan pada akhir Agustus dan belum dimulai kembali setelah serangkaian perbaikan diumumkan oleh Moskow.
Peskov mengatakan setiap kontak antara Kremlin dan pejabat Jerman akan dilakukan melalui perusahaan yang mengoperasikan pipa, menekankan parahnya gangguan menjelang bulan-bulan musim dingin yang panjang.
“Tentu saja, ini adalah masalah yang berkaitan dengan keamanan energi seluruh benua,” kata Peskov.
Perdana Menteri Denmark mengatakan “sulit membayangkan” bahwa tiga kebocoran yang terdeteksi pada pipa Nord Stream adalah “kebetulan”.
“Situasi yang tidak biasa, memiliki tiga kebocoran dalam jarak pendek satu sama lain. Itulah mengapa sulit untuk berpikir bahwa ini adalah kebetulan,” kata Perdana Menteri Mette Frederiksen kepada media Denmark saat berkunjung ke Polandia.
AFP melaporkan.