Sejak Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC) menjadi gerakan gerilya terbesar di Amerika Latin pada tahun 1964, peran militer Kolombia diselimuti kontroversi. Setelah lebih dari 50 tahun baku tembak antara FARC dan tentaraPusat Memori Sejarah Nasional Kolombia memperkirakan sedikitnya 260.000 orang meninggal. Dari jumlah tersebut, 82 persen adalah warga sipil.
Kekerasan seksual juga merupakan masalah yang terus-menerus terjadi, dan kembali disorot oleh kasus mengerikan tahun ini yang melibatkan perempuan pemerkosaan beramai-ramai terhadap seorang gadis pribumi berusia 12 tahun oleh sekelompok perwira militer Kolombia. Dalam empat tahun terakhir saja, setidaknya 118 anggota militer telah diselidiki atas kasus kekerasan seksual. Menurut jaksa, pemerkosaan adalah praktik yang sudah mendarah daging di militer Kolombia, meski dianggap sebagai “perilaku individu” oleh para perwira tinggi.
Kasus baru-baru ini yang melibatkan anak-anak pribumi dari kota kecil Pueblo Rico di bagian barat mendominasi berita utama di Kolombia, hanya beberapa hari setelah Kongres menyetujui amandemen konstitusi untuk mengembalikan hukuman penjara seumur hidup setelah 110 tahun…