Pada hari Kamis, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menekan NATO untuk mengundang Ukraina bergabung dengan aliansi militer, sementara juga menyerukan lebih banyak pengiriman jet tempur dan senjata jarak jauh.
Zelensky berbicara selama kunjungan ke Kiev oleh Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, yang pertama sejak dimulainya invasi Rusia tahun lalu.
Moskow memandang tawaran Ukraina untuk keanggotaan NATO sebagai ancaman eksistensial, sementara Kiev mengatakan perang membenarkan kampanye selama bertahun-tahun untuk bergabung dengan aliansi.
“Sudah waktunya untuk mengambil keputusan yang tepat,” kata Zelensky saat konferensi pers dengan Stoltenberg, Kamis.
Dia juga meminta bantuan NATO untuk mengatasi “keengganan” beberapa negara anggota untuk menyediakan rudal jarak jauh, jet tempur modern, dan kendaraan lapis baja.
Beberapa anggota NATO telah mengirim jet tempur era Soviet ke Ukraina, tetapi tidak ada pesawat modern, seperti F16 rancangan AS, yang dijanjikan.
Pendukung Barat Ukraina juga enggan mengirim roket jarak jauh karena kekhawatiran bahwa pasukan Ukraina dapat menggunakannya untuk mencapai sasaran di dalam Rusia.
Stoltenberg mengatakan aliansi tersebut akan “memastikan bahwa Ukraina menang” melawan Rusia, tetapi tidak memberikan prospek keanggotaan aliansi dalam waktu dekat.
“Masa depan Ukraina ada di NATO, semua sekutu setuju akan hal itu. Pada saat yang sama, fokus utama aliansi, atau sekutu sekarang, adalah memastikan bahwa Ukraina menang,” katanya.
Dia juga mengatakan masalah keanggotaan akan menjadi “agenda utama” pada KTT NATO di Vilnius pada Juli.
“NATO mendukung Anda hari ini, besok, dan selama yang dibutuhkan,” katanya.
Perjalanan Kamis Stoltenberg ke Ukraina tidak diumumkan sebelumnya, sejalan dengan kebijakan yang diikuti oleh banyak pejabat Barat yang telah mengunjungi Ukraina dalam beberapa tahun terakhir, terutama perjalanan kejutan Presiden AS Joe Biden ke Kiev pada Februari.
Pada saat yang sama, kunjungan kepala NATO dilakukan sebelum serangan balik Ukraina yang diharapkan.
Pejabat Rusia berpendapat bahwa pengiriman bantuan militer NATO ke Kiev membuktikan bahwa aliansi dan Amerika Serikat sedang mengobarkan perang proksi di Ukraina.
Kremlin mengatakan Kamis bahwa mencegah Ukraina bergabung dengan aliansi militer Barat tetap menjadi salah satu tujuan utama invasi.
“Kalau tidak, itu akan menimbulkan bahaya serius bagi negara kita, bagi keamanannya,” kata Kremlin.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengklaim dia tidak punya pilihan selain mengirim pasukan ke Ukraina untuk mencegahnya bergabung dengan NATO.
Tetapi para diplomat Barat berterus terang tentang potensi keanggotaan Ukraina dalam aliansi militer itu, dengan mengatakan bahwa hal itu masih merupakan prospek yang jauh.