Udara: Kisah di balik logo dia berdasarkan kisah nyata dari kepala merek olahraga dan alas kaki Nike, Sonny Vaccaro (Matt Damon), dan pendiri Nike, Phil Ksatria (Ben Affleck). Keduanya berusaha menjadikan merek tersebut salah satu yang paling terkenal di dunia. Duo ini mencoba untuk mendapatkan legenda bola basket, Michael Jordanjadilah anak poster untuk produk Anda.
Meski terkesan kontradiktif, debut di sirkuit nasional yang paling fokus pada topik uang ini diawali dengan lagu Money for Nothing karya Dire Straits. Panjang pengelolaan oleh Ben Affleck tidak sepenuhnya mengkritik kapitalisme. Juga tidak ada permintaan maaf untuknya. Pendahuluan ini lebih berfungsi untuk mengontekstualisasikan momen terjadinya cerita.
Kita berada di awal tahun 80an. Waktunya untuk video musik, makanan cepat saji, Perang Dingin dan Ronald Reagan. Dan tidak seperti banyak film lainnya berdasarkan fakta nyatadi sini urutan gambar periode sebenarnya segera muncul. Affleck membuat transisi mulus antara sinema verite dari prolog dan kebebasan puitisnya di seluruh teks.
Senter Nike
Rekonstruksi penokohan tokoh-tokohnya berpindah-pindah antara reliabel dan karikatur. Sama nostalgianya dan sekaligus tangguh seperti televisi empat dekade lalu. Lambat, Affleck Ini mempersempit plotnya pada hal yang benar-benar penting: bola basket Amerika Utara. Dengan persentase pangsa pasar di atas gambar, fasad kantor dari tiga merek utama acara tersebut ditampilkan: Converse, pemimpin mutlak, dengan lebih dari separuh Membagikan; Adidas, dengan lebih dari 30%; dan lentera Nike.
Sama seperti kamu Argo, Affleck sekali lagi mempertanyakan kemenangan yang mustahil. A Nike sampai saat itu dia adalah orang yang tidak dikenal, sama seperti sang idola Michael Jordan. Dan karena mencapai akhir tidak menjadi masalah, yang sudah diketahui semua orang, sutradara mencari elemen pemandangan yang dapat meringankan kemajuannya sendiri.
Jika tidak, film tersebut berisiko terlihat seperti presentasi Power Point. Hal ini mungkin membenarkan penggambaran tokoh protagonisnya yang agak lucu: seorang CEO yang eksentrik dan flamboyan, seorang koordinator bisnis baru yang tidak dalam kondisi prima, seorang pemasar yang lemah, seorang insinyur produk. orang aneh dan perantara sayap kanan yang histeris. Segalanya tampak benar, namun salah. Teks dari Érico Fuks (Lentilhas Vesgas) dalam kolaborasi khusus untuk Jornal 140.
Penilaian
Udara: Kisah di balik logo
KEUNTUNGAN
- Sinergi antar pemeran
- Ringan dan dinamis dalam pengerjaan naskah
KEKURANGAN
- Topik yang sangat spesifik, dapat menakuti masyarakat umum
Analisis Penilaian
- Peta jalan
- Pertunjukan
- Daftar
- Manajemen dan tim
- Suara dan soundtrack
- Kostum
- Skenario