Armenia mengatakan Kamis bahwa penjaga perdamaian Rusia harus memiliki kendali penuh atas satu-satunya jalur darat antara wilayahnya dan wilayah Nagorno-Karabakh yang disengketakan.
Komentar tersebut, dari Perdana Menteri Nikol Pashinyan, muncul di tengah ketegangan baru antara musuh bebuyutan Armenia dan Azerbaijan.
Menteri luar negeri Prancis, Catherine Colonna, mengadakan pembicaraan di Baku pada hari Kamis tentang meredakan ketegangan di Kaukasus Selatan. Setelah mengunjungi Azerbaijan, Colonna pergi ke Armenia.
Baku akhir pekan lalu mendirikan pos pemeriksaan di Koridor Lachin, satu-satunya penghubung darat antara Armenia dan wilayah mayoritas Armenia di Azerbaijan, yang bertentangan dengan perjanjian yang ditengahi Moskow.
“Pemelihara perdamaian Rusia harus mengendalikan koridor Lachin dan memastikan operasi koridor,” kata Pashinyan pada pertemuan pemerintah.
“Tidak seorang pun kecuali Rusia yang memiliki hak untuk mengontrol koridor tersebut,” tambahnya.
Pemimpin Armenia mengatakan bahwa “kehadiran internasional yang lebih besar di Nagorno-Karabakh dan Koridor Lachin menjadi semakin diperlukan setiap hari.”
Namun, Azerbaijan menekankan bahwa ia memiliki hak penuh untuk mendirikan pos pemeriksaan “di awal jalan di wilayah Azerbaijan”.
Dikatakan langkah itu dilakukan sebagai tanggapan atas masalah keamanan, menuduh Armenia mengangkut senjata ke Karabakh.
“Azerbaijan tetap berkomitmen untuk mengambil semua tindakan yang tersedia untuk memastikan pergerakan orang, kendaraan, dan kargo tanpa hambatan di sepanjang Jalan Lachin,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Azerbaijan Elnur Mammadov dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Kamis yang dikirim AFP.
“Para penjaga perdamaian telah mengkonfirmasi secara independen bahwa mereka terus mengirimkan bantuan kemanusiaan di kedua arah melalui jalan setelah pos pemeriksaan didirikan.”
Armenia dan Azerbaijan berperang dua kali untuk memperebutkan kantong pegunungan Karabakh yang menewaskan puluhan ribu orang.
Moskow menengahi gencatan senjata setelah pertempuran terbaru pada tahun 2020 dan mengerahkan pasukan penjaga perdamaian di sepanjang Koridor Lachin.
Menurut ketentuan perjanjian, Azerbaijan harus menjamin jalan yang aman melalui koridor tersebut. Armenia telah berulang kali menuduh penjaga perdamaian Moskow gagal melindungi etnis Armenia yang tinggal di wilayah yang memisahkan diri.
Pashinyan membahas situasi tersebut dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Rabu, kata Kremlin dalam sebuah pernyataan, yang mengindikasikan “kemunduran situasi”.
Dengan Moskow terperosok di Ukraina dan tidak mau merusak hubungan dengan pelindung Azerbaijan, Turki, Amerika Serikat dan Uni Eropa telah berusaha untuk memimpin pembicaraan damai.