Ujian Sekolah Menengah Nasional (Enem), setelah 2 tahun pandemi, kembali ke tingkat ketidakhadiran yang dianggap normal dalam sejarah, menurut Institut Nasional untuk Studi dan Penelitian Pendidikan Anísio Teixeira (Inep). Ujian yang dilaksanakan pada Minggu tanggal 13 dan 20 kemarin ini diikuti sekitar 2,5 juta siswa pada hari pertama ujian dan sekitar 2,3 juta siswa pada hari kedua. Secara total, sekitar 3,4 juta terdaftar.
Neraca Enem dirilis hari ini (21) oleh Inep. “Secara keseluruhan, ujian ini berhasil, kami hanya memiliki sedikit kasus pendaftaran ulang, dan tingkat pantangan berada dalam batas normal dalam sejarah. Kita tahu bahwa selama pandemi kita mempunyai tingkat pantangan yang sedikit lebih tinggi, namun kini sudah kembali (ke tingkat normal)”, kata Menteri Pendidikan Victor Godoy.
Total peserta yang terdaftar mengikuti ujian sebanyak 3.476.226 orang, versi cetak 3.409.682 orang, dan versi digital 66.544 orang. Dari peserta tersebut, sebanyak 2.490.880 orang mengikuti tes pada hari pertama dan 2.351.513 orang pada hari kedua. Tahun lalu, Enem mencatat rekor pantangan, ketika lebih dari separuh peserta yang terdaftar tidak hadir dalam ujian. ujian hari kedua.
Menurut Inep, rata-rata historis pantangan di Enem berkisar 27%. Tahun ini, tingkat ketidakhadiran pada hari pertama sebesar 26,7% dan hari kedua sebesar 32,4%. “Dari hari pertama hingga hari kedua ada variasi kurang lebih 137 ribu orang (dalam cetakan Enem), angka yang rendah jika mengingat secara umum siswa yang tidak berprestasi pada hari pertama. ujian dan tidak berakhir. tidak disarankan untuk pembuktian yang kedua,” kata Menkeu.
Masalah
Menurut Inep, sebanyak 5.126 peserta tidak mengikuti tes karena mengabaikan aturan ujian, yakni karena memakai peralatan elektronik, tidak mengikuti petunjuk pengawas, menggunakan bahan cetakan, atau meninggalkan lokasi tes sebelum waktu yang ditentukan.
Pihak berwenang mencatat, setidaknya 193 siswa terkena dampak masalah logistik selama ujian seperti keadaan darurat medis selama ujian, pemadaman listrik sementara, dan masalah pasokan air. Dari jumlah tersebut, 162 mengambil Enem cetak dan 31 mengambil digital.
Mengenai siswa yang terkena dampak konflik dan operasi polisi seperti yang terjadi akhir pekan ini di Rio de Janeiro, di Manguinhos dan Jacarezinho, di zona utara kota Rio de Janeiro, Menteri Pendidikan Victor Godoy mengatakan bahwa kasus tersebut akan dianalisis. Siswa yang tinggal di tempat tersebut melaporkan di media sosial kemarin (20) bahwa mereka tidak dapat mengikuti ujian karena insiden penembakan.
“Belum sampai (di Inep), tapi kalau sudah kita evaluasi. Jika mahasiswa tersebut tidak bersalah dan karena tindakan negara, kami pasti akan berusaha semaksimal mungkin untuk memastikan bahwa mereka tidak dirugikan dan dirujuk untuk mendaftar kembali, ”ujarnya.
Satu digital
Enem digital mencatat jumlah ketidakhadiran tertinggi. Lebih dari separuh siswa yang terdaftar untuk modalitas ini tidak hadir dalam ujian. Menurut Godoy, hal ini menunjukkan bahwa Enem digital “belum populer”.
“Brasil sangat besar, dengan banyak tempat pelaksanaan ujian, dan model membawa komputer ke ruang kelas, agar siswa dapat mengerjakan ujian dengan komputer, tidak terlalu terukur. Kita perlu menemukan model yang scalable, atraktif, dan menjaga keamanan ujian,” bela Menkeu.
Masa Depan Musuh
Menurut wakil presiden Inep, Carlos Moreno, pemerintah kota sedang mengembangkan matriks Enem 2024, yang harus diadaptasi dari pendidikan menengah yang baru. “Akan diterapkan pada tahun 2024, namun pada tahun ini kami ingin mempublikasikan dan mempublikasikan jadwal Enem tahun depan 2023 agar masyarakat dapat membuat rencana ke depan,” ujarnya.
Hasil
Inep pun merilis jadwal Enem fase selanjutnya. Kunci jawaban tes objektif akan tersedia pada Rabu (23) pukul 18.00 Portal sederhana. Hasil akhir akan diumumkan pada 13 Februari 2023 Halaman Peserta.
Cermin esai beserta rincian koreksinya baru akan dirilis pada bulan April, beserta nilai peserta diklat yaitu mereka yang belum tamat SMA dan mengikuti ujian hanya untuk menguji ilmunya. Tema tahun ini adalah “Tantangan bagi apresiasi komunitas dan masyarakat tradisional di Brasil”.
Setelah hasil Enem diumumkan, akan dibuka pendaftaran untuk proses seleksi yang menggunakan penilaian sebagai bentuk masuk ke perguruan tinggi, pada tanggal yang belum diumumkan.
Enem memilih siswa untuk lowongan pendidikan tinggi negeri, melalui Sistem Seleksi Terpadu (Sisu), untuk beasiswa di lembaga swasta, melalui program Universitas untuk Semua (Prouni), dan menjadi parameter Dana Keuangan Mahasiswa (Fies). Hasilnya juga bisa digunakan untuk masuk ke lembaga pendidikan Portugis yang memiliki perjanjian dengan Inep.
Sumber: Agensi Brasil