Kutipan dalam format ABNT dibedakan menjadi dua jenis, yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Kutipan langsung adalah transkripsi literal dari suatu bagian suatu karya. Bentuknya bisa pendek (hingga tiga baris) atau panjang (lebih dari tiga baris). Kutipan langsung pendek harus disisipkan dalam teks di antara tanda kutip ganda dan diikuti dengan nama belakang penulis, tahun penerbitan karya, dan halaman kutipan. Misalnya:
“Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang dapat Anda gunakan untuk mengubah dunia.” (Malala Yousafzai, 2013, hal. 23).
Kutipan langsung yang panjang harus ditonjolkan dari teks, dengan jarak 4 cm dari margin kiri, ukuran font 10, spasi tunggal dan tanpa tanda kutip. Nama belakang penulis, tahun penerbitan karya, dan halaman kutipan harus dicantumkan di akhir kutipan. Misalnya:
Pendidikan adalah hak asasi manusia yang mendasar dan barang sosial masyarakat, penting untuk membangun masyarakat yang adil, demokratis dan sejahtera. Ini adalah proses pembelajaran dan pengembangan berkelanjutan yang harus dapat diakses oleh semua orang, tanpa memandang usia, jenis kelamin, ras, etnis, status sosial atau ekonomi.
Pendidikan memainkan peran mendasar dalam mendorong kesetaraan, inklusi sosial, dan pengentasan kemiskinan. Hal ini juga penting untuk pembangunan ekonomi dan sosial, karena hal ini memberdayakan masyarakat untuk menjalankan kewarganegaraan, pekerjaan dan kewirausahaan.
(Saviani, 2013, hlm. 20-21)
Kutipan tidak langsung adalah parafrase atau ringkasan suatu bagian suatu karya. Mereka harus dicantumkan dalam teks, diikuti dengan nama belakang penulis, tahun penerbitan karya dan, jika perlu, halaman kutipan. Misalnya:
Saviani (2013) menyatakan bahwa pendidikan adalah hak asasi manusia yang mendasar dan barang sosial masyarakat.
Aturan lain untuk kutipan
Kutipan harus disajikan dalam bahasa yang sama dengan teks.
Kutipan dalam bahasa asing harus diterjemahkan, dengan mencantumkan terjemahannya dalam tanda kurung setelah kutipan.
Pengutipan pada karya yang ditulis lebih dari dua orang pengarang harus dicantumkan dengan nama keluarga pengarang pertama diikuti dengan ungkapan “dkk.”.
Pengutipan karya tanpa pengarang wajib dicantumkan pada judul karya.
Kutipan langsung singkat
Menurut Saviani (2013, p. 20), “pendidikan adalah hak asasi manusia yang mendasar dan barang sosial masyarakat”.
Kutipan langsung yang panjang
Pendidikan adalah proses pembelajaran dan pengembangan berkelanjutan yang harus dapat diakses oleh semua orang, tanpa memandang usia, jenis kelamin, ras, etnis, status sosial atau ekonomi. Hak asasi manusia merupakan hak asasi manusia yang mendasar dan merupakan kepentingan sosial masyarakat, yang penting untuk membangun masyarakat yang adil, demokratis, dan sejahtera. Pendidikan memainkan peran mendasar dalam mendorong kesetaraan, inklusi sosial, dan pengentasan kemiskinan. Hal ini juga penting untuk pembangunan ekonomi dan sosial, karena hal ini memberdayakan masyarakat untuk menjalankan kewarganegaraan, pekerjaan dan kewirausahaan. (Saviani, 2013, hlm. 20-21)
Kutipan tidak langsung
Saviani (2013) menyatakan bahwa pendidikan adalah hak asasi manusia yang mendasar dan barang sosial masyarakat.
Kutipan karya dengan lebih dari dua penulis
Menurut Morais, Silva dan Oliveira (2015), pendidikan adalah suatu proses pelatihan manusia secara integral.
Mengutip sebuah karya tanpa pengarang
Statuta Anak dan Remaja (1990) menyatakan bahwa pendidikan merupakan hak fundamental anak dan remaja.
Untuk mempelajari lebih lanjut tentang standar kutipan ABNT, lihat NBR 10520:2002.