A Pengadilan di São Paulo menjatuhkan hukuman kepada mantan presiden Jair Bolsonaro dalam contoh kedua oleh kerusakan moral kolektif pada kategori jurnalis. Keputusan tersebut disampaikan kemarin (25/5) oleh Kamar Pribadi ke-4 Pengadilan São Paulo (TJSP).
Nilai dari penafianyang dulunya R$ 100 ribu reais, tadi diubah menjadi R$50 ribuuntuk kembali ke Dana Negara untuk Pembelaan Hak-Hak Diffuse, sehingga mempertahankan keputusan Pengadilan Sipil ke-24 Distrik São Paulo pada Juni 2022.
Em 7 April 2021Oh Persatuan Jurnalis Profesional di Negara Bagian São Paulo (SJSP) pindah a tindakan sipil publik pelaporan Bolsonaro untukmu penghinaan dan agresi terus-menerus. Entitas tersebut berpendapat bahwa tindakan mantan presiden tersebut merupakan ciri pelecehan moral sistematis terhadap kategori jurnalis, yang berdampak pada citra dan kehormatan semua orang, tanpa perbedaan.
Serangan sembarangan
Oh SJSP didasarkan pada survei yang dilakukan oleh Federasi Jurnalis Nasional (Fenas), siapa yang merekam 175 serangan Bolsonaro terhadap pers pada tahun 2020 sajadan organisasi Wartawan Tanpa Batas (RSF), yang mendokumentasikan 103 penghinaan terhadap jurnalis pada tahun yang sama.
Selain itu, informasi dari LSM internasional Artigo 19 dan Asosiasi Penyiaran Radio dan Televisi Brasil (Abert) juga digunakan. Serikat pekerja juga mengumpulkan bukti dari serangan dari Bolsonaro A jurnalis dari seluruh negeriberfokus pada São Paulo.
Dalam persidangan, pengacara Raphael Maia, koordinator hukum SJSP, berpendapat bahwa serangan terus menerus yang dilakukan terdakwa terhadap kategori jurnalis, baik dalam pernyataan publik atau di jejaring sosial mereka, dilakukan dengan cara yang bermusuhan, tidak sopan dan memalukan.
Rekor di seluruh negeri
Dia menyorotinya Bolsonaro digunakan kekerasan verbal, kata-kata buruk, ekspresi yang merendahkansebagai tambahan menunjukkan perilaku homofobik, xenofobia e Orang yg membenci wanita.
Menurut Maia, serangan tersebut melampaui hak atas kebebasan berekspresi dan merupakan pelecehan moral kolektif terhadap semua jurnalis, sehingga mengancam kebebasan pers dan demokrasi. Pasalnya, hal tersebut menimbulkan ketakutan di kalangan pers profesional yang kerap menjadi sasaran serangan moral bahkan fisik dari para pendukung Bolsonaro yang menganggapnya sebagai contoh.
Menariknya, Hari Kebebasan Pers Sedunia diperingati pada tanggal 3 Mei. Hari Pers diperingati pada tanggal 1 Juni.