Oh Laporan Data Konsolidasi tentang Migrasi di Brasilyang dirilis pada Jumat (23/6), saat penutupan Pekan Nasional Migrasi, Suaka dan Tanpa Kewarganegaraan, menyajikan angka yang mengesankan.
Diantara 2011 dan 2022Oh Brazil total diterima 348.067 permintaan suaka. Pada tahun 2022, sebanyak 50.355 permintaan dibuat. Hingga akhir tahun lalu negara tersebut menampung 65.840 imigran pengungsi yang diakui.
Menurut survei yang diterbitkan oleh Kementerian Kehakiman dan Keamanan PublikBerdasarkan data Observatorium Migrasi Internasional (OBMigra), pada tahun 2021, terdapat 29.107 permintaan suaka yang terdaftar di Tanah Air. Ini mewakili a peningkatan 21.248 permintaanpeningkatan dalam 73% dibandingkan tahun sebelumnya.
Stabilitas antara tahun 2020 dan 2021
Laporan tersebut menyatakan bahwa data ini relevan untuk memahami dinamika Brasil terkait pengungsian, terutama dalam konteks mengatasi fase paling kritis dari pandemi Covid-19. Hal ini terlihat jelas jika dibandingkan dengan skenario stabilitas yang diamati antara tahun 2020 dan 2021.
Tahun 2019 mendaftarkan jumlah pesanan terbesar, dengan total 82.552 permintaan. Pada tahun 2018, sebanyak 79.831 permintaan telah didaftarkan.
Pada tahun 2022, Brasil menerima permintaan imigran 139 negara. A mayoritas permintaan dibuat oleh Venezuela (67%)diikuti oleh Kuba (10,9%) dan Angola (6,8%).
Venezuela Mengeluarkan Permintaan Imigran
Menurut survei, 54,6% dari total jumlah pencari suaka pada tahun 2022 adalah laki-laki, sedangkan 45,4% adalah perempuan. Anda pria Venezuela mewakili 64,4% dari total jumlah pelamar laki-laki, sedangkan perempuan Venezuela mencapai 70,2% dari total jumlah pelamar perempuan.
Pada tahun 2022 tersebut Komite Nasional Pengungsi (Conare) menganalisis 41,297 permohonan suaka dari orang-orang dari 141 negara dan mengakui 5,795 imigran sebagai pengungsi.
Di antara lebih dari 41 ribu permintaan yang dikirim ke Conare Untuk pengakuan status pengungsi20.718 dibuat oleh Venezuela.
Pengakuan status pengungsi
A mayoritas dari permintaan yang dibuat oleh Conare (57,8%) tercatat di wilayah utaracom Roraima konsentrasi tertinggi (41,6%), diikuti oleh Amazonas (11,3%) dan Acre (3,3%). Kebangsaan terpenting yang diakui oleh komite di kawasan ini pada tahun 2022 adalah Venezuela (77,9%) dan Kuba (7,9%).
Em 2022, 56% orang yang diakui sebagai pengungsi adalah laki-laki, sementara 44% adalah perempuan. Di antara pengungsi, 46,8% adalah anak-anak, remaja dan remaja hingga usia 24 tahun. Baik laki-laki (35,9%) maupun perempuan (31,4%) mengaku sebagian besar berada di negara tersebut kelompok umur 25 sampai 39 tahun.
Menurut Kementerian Kehakiman, alasan yang paling umum Untuk pengakuan status pengungsi pada tahun 2022 terjadi Pelanggaran Hak Asasi Manusia Serius dan Meluas, yang mencakup 82,4% dari total lahan. Berikutnya, sebesar 10,9% dari total, alasannya didasarkan pada isu politik.