Ketika kota-kota kembali melanjutkan aktivitas dan menerapkan pembatasan sosial sebagai kondisi normal yang baru, pandemi Covid-19 telah menantang konsep mobilitas. Dengan demikian, transportasi umum telah bertransformasi dari solusi urbanisasi menjadi sebuah permasalahan bagi pemerintah kota. “Tiba-tiba, industri yang dulunya seperti vitamin telah menjadi obat penghilang rasa sakit,” kata Jonathan Calmus, CEO CosmicGo, sebuah platform transportasi multimoda untuk penyewaan sepeda, sepeda listrik, skuter, sepeda motor, dan mobil melalui kepemilikan bersama. Didirikan pada tahun 2018, CosmicGo memasuki Kolombia dengan skuternya pada akhir tahun itu, tetapi segera keluar setelahnya, karena alasan Mr. Calmus menyimpulkannya sebagai “badai sempurna antara peraturan pemerintah yang dipadukan dengan kepentingan swasta.”
“(Mobilitas mikro) bukan bisnis yang bisa dihamburkan begitu saja, bukan solusinya, solusinya sebenarnya memikirkan langkah-langkahnya, mencari cara untuk membuat segala sesuatunya efisien, dan itu terjadi seiring berjalannya waktu,” pikirnya.
“Itulah sebabnya saya pikir semua orang menjadi terlalu besar demi kebaikan mereka sendiri, karena tidak ada yang punya kesabaran untuk benar-benar menyelesaikan masalah. Yang kami lakukan hanyalah menciptakan gelembung baru.” Sektor mobilitas mikro telah menimbulkan masalah yang belum terselesaikan, khususnya di Amerika Latin, dimana perusahaan seperti Grow dan Lime memangkas staf dan mengurangi atau menghentikan operasi di Brasil dan Kolombia. CosmicGo juga memutuskan untuk mundur pada saat itu, namun perusahaan tersebut kini kembali hadir di Tanah Air dengan layanan persewaan skuter yang beroperasi mulai pukul 6 pagi. sampai jam 8 malam. run, yang akan diluncurkan pada bulan Agustus.
“Mobilitas mikro, khususnya mobilitas bersama, adalah sistem yang sangat berharga,” tegas CEO tersebut. “Rata-rata masyarakat hanya menggunakan kendaraannya antara 5 hingga 20 persen, 80 persen…