Bagi banyak warga Brasil, tidak mengikuti karnaval selama lebih dari setahun adalah mimpi terburuk mereka. Pada tahun 2020, hari libur favorit negara ini datang dan pergi hanya beberapa minggu sebelum virus corona menyerang Brasil, namun dengan cepat semua jenis acara publik, perusahaan, komersial, dan olahraga dibatalkan di tengah penyebaran pandemi.
Dan kemudian, pada tahun 2021, hal yang tidak terpikirkan terjadi: Karnaval dibatalkan.
Mengingat jarak sosial (social distance) bisa dibilang sebagai langkah paling penting untuk memerangi krisis Covid-19, sektor acara di Brasil tidak punya pilihan selain mengerem dan memikirkan kembali seluruh model bisnisnya. Memang benar, industri ini adalah salah satu industri yang pertama kali ditutup pada tahun 2020, dan akan menjadi industri terakhir yang memulai kembali pada saat ini.
Kini, setelah 18 bulan pembatasan, harapannya adalah bahwa vaksinasi yang meluas dan permintaan akan peluang yang terpendam akan membuat sektor ini kembali bangkit. Hampir 55 persen dari total penduduk Brasil telah diimunisasi lengkap terhadap virus corona, dan hampir 75 persen telah menerima setidaknya satu dosis vaksin.
Menurut data dari asosiasi produser acara di Brasil, Abrape, lebih dari 590.000 acara diadakan di seluruh negeri pada tahun 2019, sebelum pandemi melanda. Sektor ini menyumbang lebih dari 4,3 persen PDB negara, dengan omzet tahunan sebesar BRL 270 miliar (USD 48,49 miliar). Pada tahun yang sama, industri acara menghasilkan konsumsi sekitar BRL 75,4 miliar, pajak federal sebesar BRL 4,56 miliar, dan…