Deforestasi di Amazon Brazil tiba-tiba meningkat dalam dua tahun terakhir, setelah mengalami penurunan selama lebih dari satu dekade. Ketika Presiden Jair Bolsonaro terkenal antusias dalam memperluas perekonomian dengan mengorbankan hutan hujan, data deforestasi baru muncul secara berkala berita utama global.
Namun yang kurang disadari oleh banyak orang adalah bahwa bahkan hutan yang belum ditebangi, atau sepenuhnya “digundul”, jarang sekali yang tidak tersentuh. Memang hanya 20 persen hutan tropis dunia yang tergolong masih utuh. Sisanya terkena dampak penebangan, pertambangan, kebakaran, atau perluasan jalan atau aktivitas manusia lainnya. Dan semua ini bisa terjadi tanpa terdeteksi oleh satelit yang memantau deforestasi.
Hutan-hutan ini dikenal sebagai hutan “terdegradasi” dan merupakan bagian terbesar dari lanskap hutan dunia yang tersisa. Degradasi merupakan tantangan lingkungan dan sosial yang besar. Gangguan yang berkaitan dengan penebangan, kebakaran, dan fragmentasi habitat merupakan sumber utama dari hal ini emisi karbon dioksida dan dapat mengubah hutan dari penyerap karbon menjadi sumber karbon, dimana karbon yang dilepaskan ketika pohon terbakar atau membusuk melebihi jumlah karbon yang diambil dari atmosfer saat pohon tersebut tumbuh.
Degradasi hutan juga merupakan ancaman besar terhadap keanekaragaman hayati dan terbukti meningkatkan risiko penularan penyakit menular yang baru muncul. Namun…