Polisi Militer adalah subjek sensitif dalam sejarah negara ini. Dikenal sebagai salah satu pasukan polisi paling kejam di dunia, sejarah Brasil dan militerisme saling terkait pada momen berbeda dalam sejarah. Dalam bidang audiovisual, berbagai karya telah mencoba mengatasi masalah ini selama bertahun-tahun, hampir selalu dengan pandangan kritis. Namun tidak selalu dengan kedalaman dan kehalusan yang dituntut subjeknya.
Di belakang garis perisai Ia langsung mengakui bahwa ini adalah salah satu dari banyak pekerjaan yang terkena dampaknya. Bagaimanapun, versi pertama film tersebut dirilis di festival pada tahun 2017 dan sambutan kritisnya memaksa sutradara Marcelo Pedroso untuk membawa film kembali ke ruang pengeditan. Bertahun-tahun kemudian, Marcelo merilis versi baru film tersebut.
Latihan militer
Di belakang garis perisai adalah film sederhana yang tidak membuang waktu untuk menjelaskan dari mana asalnya: Film dokumenter ini berupaya mengeksplorasi ideologi di baliknya Batalyon Kejut dan dampaknya terhadap orang-orang yang menjadi anggotanya. Melalui catatan dan wawancara dengan berbagai petugas polisi di Polisi Militer Pernambuco, film ini berupaya memahami pengaruh institusi tersebut terhadap petugasnya.
Film ini tahu bagaimana berterus terang tanpa bersifat didaktik dan jika tidak berusaha memberikan jawaban pasti pada titik mana pun, film ini juga tidak terjebak dalam pembebasan diri. Film ini memiliki posisi yang terdefinisi dengan baik dan, meskipun menghormati kompleksitas individu setiap anggota film, Batalyon Kejuttidak gagal mengungkap tumpang tindih yang ditimbulkan oleh ideologi militer pada setiap orang.
Bentuk dan isi
Narasi suara, sumber daya yang sering disalahgunakan dalam film dengan genre berbeda, bekerja dengan sangat baik di sini. Marcelo tidak menarasikan gambar atau menjelaskan, ia hanya mempertanyakan dirinya sendiri dan memposisikan dirinya pada momen yang berbeda. Narasinya tidak digunakan untuk mengunyah film tersebut kepada publik, namun sebagai luapan tulus dari sutradara-penulisnya.
Tata bahasa audiovisual, yang sering diabaikan dalam genre dokumenter, dieksplorasi dengan sangat baik di sini. Setiap pengambilan gambar terasa hidup dan film ini menghargai pentingnya gambar di atas segalanya. Pengarahan dan penyuntingan dilakukan demi kepentingan teks, bukan secara terpisah.
Pendeknya, Di belakang garis perisai Ini adalah karya yang luar biasa, setara dengan kedalaman dan pentingnya temanya. Dengan kemudi yang cerdas dan sensitif setiap saat, Marcelo Pedroso menyampaikan film penting dalam perbincangan tentang militerisme dalam sejarah negara.
Penilaian
Dibalik Garis Perisai
KEUNTUNGAN
- Film kritis dengan posisi yang ditentukan
- Penguasaan bahasa audiovisual
KEKURANGAN
- Tidak ada apa pun dalam proposal yang disajikan
Analisis Penilaian
- Peta jalan
- Pertunjukan
- Daftar
- Manajemen dan tim
- Suara dan soundtrack
- Kostum
- Skenario