Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trumpsecara sukarela menyerahkan diri kepada pihak kepolisian Kabupaten FultonGeorgia, terkait penyelidikan dugaan manipulasi pemilih pada pemilu presiden 2020. Ia dituduh melakukan pemerasan dan berusaha membatalkan kekalahannya dari Joe Biden di negara bagian tersebut.
Minggu lalu jaksa Fanny Willisyang memimpin penyelidikan, memiliki 13 dakwaan terhadap Truf. Selain dia, 18 orang lainnya juga resmi didakwa dalam kasus tersebut. Truf setuju untuk membayar uang jaminan sebesar 200 ribu dolar (sekitar 1 juta reais) pada hari Senin agar tetap bebas selama persidangan.
Menurut Willis, Truf dan para tertuduh dengan sengaja bergabung dalam konspirasi untuk secara ilegal mengubah hasil pemilu demi keuntungan mereka. Mereka dituding berencana melakukan berbagai tindakan pemerasan, baik di Fulton maupun di tempat lain.
Dakwaan tersebut juga mengacu pada panggilan yang dilakukan oleh Truf pada Januari 2021, dan meminta Menteri Luar Negeri George Brad Raffensperger untuk “menemukan” suara yang cukup untuk memastikan kemenangannya, menunjukkan sejauh mana upayanya untuk membalikkan kekalahan tersebut.
Acara tersebut berlangsung setelah debat pertama kaukus Partai Republik. Trufyang memimpin jajak pendapat, memilih untuk tidak berpartisipasi dan mendorong lawan-lawannya untuk keluar dari pencalonan.
Debat tersebut menampilkan delapan kandidat Partai Republik yang memenuhi kriteria yang ditetapkan, termasuk Doug Burgum, Chris Christie, Ron DeSantis, Nikki Haley, Asa Hutchinson, Mike Pence, Vivek Ramaswamy dan Tim Scott.
Meskipun hukuman yang dijatuhkan tidak akan mendiskualifikasi dia dari pemilu AS di masa depan, hal ini dapat mempengaruhi popularitasnya, khususnya di kalangan pemilih independen.
Di hari Rabu, Rudy Giuliani e Sidney Powellpengacara pemilu terkemuka di Truf, juga menyerahkan diri kepada pihak berwajib dan membayar uang jaminan masing-masing sebesar 150 ribu dan 100 ribu dolar. Selain mereka, karyawan dan rekanan lainnya Truf juga menyerahkan diri, dan total 19 orang secara resmi didakwa.
Selain kasus di Georgia, Truf menghadapi tiga tuntutan hukum lainnya. Dia dituduh di New York melakukan pembayaran terselubung kepada Stormy Daniels, dalam kasus di Florida terkait dengan Undang-Undang Spionase dan dalam kasus lain terkait dengan invasi Capitol, dituduh berkonspirasi untuk menipu pemerintah AS.