Kebocoran baru menunjukkan adanya kecurangan dalam pemilu di Brasil

Sejak hari pertama tahun ini, profilnya @hindsightfiles menerbitkan di Twitter aliran tautan terus-menerus ke dokumen-dokumen yang bocor dari Cambridge Analytica, mengungkap upaya perusahaan dalam mencurangi pemilihan kandidat di seluruh dunia. Totalnya 68 negara termasuk Malaysia, Kenya dan Brazil.

Dokumen – email dan file kerja – berasal Brittany Kaiserpelapor yang bekerja di Cambridge Analytica dan membuat penampilan penting dalam film dokumenter Privasi yang diretasYa Netflix. Menurut Kaiser, dokumen tersebut mengungkap donor utama Donald Trump mendiskusikan rencana untuk mencuci dan menganonimkan pengeluaran politik ilegal, serta bagaimana caranya Cambridge Analytica mensistematisasikan teknik-teknik ini untuk membelanjakan uang gelap di tempat lain, termasuk di Inggris selama kampanye Brexit.

Brittany Kaiser mengatakan skandal data Facebook adalah bagian dari operasi global yang jauh lebih besar yang bekerja sama dengan pemerintah, badan intelijen, perusahaan komersial, dan kampanye politik untuk memanipulasi dan mempengaruhi masyarakat, dan hal ini mempunyai implikasi keamanan nasional yang sangat besar.

Adapun Brasil, sebuah dokumen menunjukkan bahwa Cambridge Analytica menargetkan kelas menengah yang tidak puas di negara ini. Untuk menargetkan iklan politik kepada khalayak sasaran ini, the Cambridge Analytica menciptakan cara untuk mengumpulkan 7.000 titik data dari individu yang akan terkena dampak kampanye.

Poin data adalah kumpulan informasi seperti usia, wilayah, kebiasaan konsumsi, agama, gender, dan keberpihakan politik. Menurut dokumen tersebut, survei akan dilakukan dengan referensi silang data dari platform digital, khususnya Facebook dan WhatsApp, dan data dari IBGE.

“Penningan menunjukkan adanya rasa frustrasi di kalangan pemilih terhadap kandidat tradisional dan keinginan untuk memilih kandidat dari luar”, demikian kutipan dari laporan tersebut. “Kelas menengah Brasil diakui sebagai kekuatan populer di balik protes tahun 2013, dan wilayah Timur Laut memiliki keterkaitan yang kuat dengan Lula dan Partai Pekerja. Jika metode CA (Cambridge Analytica) efektif, situasi politik di Brazil bisa terguncang”, demikian bunyi kutipan lainnya.

Kutipan spesifik mengatakan bahwa “WhatsApp sangat penting di Brasil, karena merupakan salah satu platform komunikasi dan interaksi sosial yang paling penting”. Menurut dokumen tersebut, Cambridge Analytica melaksanakan proyek percontohan di Amapá pada tahun 2016 untuk mendapatkan sampel potensi negara secara keseluruhan. Rincian mengenai bagaimana operasi ini akan dilakukan tidak disajikan dalam laporan.

Pada akhir tahun lalu, WhatsApp mengakui platform tersebut digunakan untuk mengirimkan pesan politik dalam jumlah besar pada pemilu 2018.


slot gacor hari ini

By gacor88