Bukan rahasia lagi bahwa Brasil, meskipun merupakan negara dengan perekonomian signifikan dengan PDB per kapita tingkat menengah, adalah salah satu negara yang paling tidak setara di dunia. Ini adalah negara yang, menurut laporan Oxfam tahun 2019, 1 persen warga terkaya menguasai 29 persen kekayaan nasional. Ketidakseimbangan pendapatan ini menimbulkan kesenjangan peluang yang sangat besar, dengan perbedaan alamat dua kilometer saja yang berpotensi menyebabkan peningkatan (atau penurunan) harapan hidup selama 20 tahun.
Ketidaknyamanan ini terlihat lebih nyata dan mengerikan akibat pandemi virus corona.
Lihatlah kota besar São Paulo sebagai contoh: jika kotamadya dibagi menjadi 50 wilayah berdasarkan pendapatan, angka kematian akibat Covid-19 melonjak lima kali lipat dari kelompok teratas ke kelompok terbawah. Kelompok usia muda juga memiliki risiko yang jauh lebih besar di wilayah berpendapatan rendah, dengan kelompok usia di bawah 75 tahun dua kali lebih mungkin meninggal di sepertiga lingkungan termiskin.
Lingkaran setan
Beberapa kemungkinan penyebab kesenjangan ini telah dibahas, dan tidak diragukan lagi bahwa variabel ekonomi dan sosiologi mempunyai peranan. Dari sisi nyata, saya percaya bahwa struktur pajak Brasil yang sangat regresif sangatlah penting: 50 persen pendapatan pajak dibebankan pada konsumsi, sementara hanya…