Klub Koresponden Asing di Hong Kong telah mengumumkan pembatalan Human Rights Press Awards pada tahun 2022. Pemenang penghargaan akan diumumkan pada tanggal 3 Mei, Hari Kebebasan Pers Sedunia.
Alasan pembatalan tersebut adalah “ketidakpastian hukum” yang diakibatkan oleh peraturan baru yang diperkenalkan dalam dua tahun terakhir mengenai apa yang diperbolehkan atau tidak diperbolehkan bagi jurnalis di Hong Kong.
Menurut catatan resmi yang dikeluarkan oleh entitas tersebut, FCC tidak bermaksud dengan sengaja melanggar hukum. Oleh karena itu, dalam rapat Sabtu 23 April lalu, entitas memutuskan untuk menangguhkan penghargaan tersebut.
Penghargaan Pers Hak Asasi Manusia dibentuk 26 tahun yang lalu dan memberikan penghargaan kepada karya-karya berbahasa Inggris atau Mandarin di seluruh wilayah Asia dalam kategori Berita, Spesial, Multimedia, Video dan Fotografi. Agar memenuhi syarat untuk menerima penghargaan ini, setiap pelamar harus mengutip artikel dari Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia yang dibahas dalam karya yang diterbitkan pada tahun sebelumnya.
Pada tahun 2021, pemenang kategori fotografi adalah Alex Chan Tsz-yuk, dari CityDog.by dengan foto The Struggle. Foto yang diambil pada 10 Mei 2020 ini menunjukkan petugas polisi menggendong seorang anak laki-laki yang melakukan protes terhadap undang-undang keamanan nasional baru di Hong Kong. Tsz-Yuk melaporkan ke situs FCC bahwa jurnalis yang menghadiri protes dipaksa untuk menunjukkan identitas mereka dan menyebutkan nama mereka agar polisi dapat merekamnya.
Foto yang dimenangkan oleh popular vote pada tahun 2021 juga menggambarkan kekerasan terhadap pengunjuk rasa di Hong Kong. Little Brother, Little Sister, oleh Fung Hoi Kin, dari surat kabar Ming Pao menunjukkan bagaimana sepasang saudara kandung yang masih remaja ditangkap oleh petugas polisi bersenjata lengkap. Anak laki-laki itu menjangkau adiknya dan mencoba melindunginya bahkan ketika tiga petugas polisi menahannya. Gambar tersebut menggambarkan tindakan polisi yang mulai menangkapi siapa saja yang hadir dalam aksi protes tersebut, meski hanya sekedar menonton.
Sejak berlakunya undang-undang keamanan, laporan mengenai masalah pekerjaan jurnalistik di Hong Kong telah meningkat. Pada Desember 2021, polisi melakukan operasi penggeledahan dan penyitaan di kantor redaksi situs StandNews yang tak lama kemudian menutup aktivitasnya. Pada Januari 2022, giliran situs CitizenNews yang mengumumkan penutupannya.
Pada tahun 2020, FCC telah melaporkan kesulitan mendapatkan visa bagi jurnalis di Hong Kong, yang telah lama dianggap sebagai wilayah aman untuk bekerja di Asia. Pada tahun yang sama, The New York Times memindahkan beberapa karyawannya dari Hong Kong ke Seoul setelah mereka menolak memperbarui visa salah satu korespondennya.