Industri penerbangan merupakan salah satu sektor yang paling terdampak akibat pandemi Covid-19. Sebagian besar penerbangan masih dihentikan, meskipun maskapai penerbangan sudah mulai melanjutkan beberapa aktivitasnya. Prospeknya suram: Tiga maskapai penerbangan besar Amerika Latin yang baru-baru ini mengajukan perlindungan kebangkrutan Bab 11 di US Airlines telah memangkas lebih dari 2.000 pekerjaan dan akan terjadi lebih banyak PHK. Perusahaan tidak hanya memerlukan stimulus besar dari pemerintah, mereka juga memerlukan pengawas antimonopoli untuk mengesahkan merger yang sebelumnya tidak terpikirkan di pasar yang sudah sangat terkonsentrasi. Meski fokus sejauh ini tertuju pada nasib maskapai penerbangan, pemain kunci lain di sektor ini juga akan terkena dampak paling parah akibat krisis virus corona, seperti pengelola bandara.
Kita belum bisa mengukur secara pasti sejauh mana krisis ini terjadi, namun kita bisa yakin bahwa situasinya akan tetap suram untuk beberapa waktu ke depan. “Dengan tertutupnya perbatasan Brasil bagi orang asing, sulit untuk memprediksi kapan kita akan memiliki penerbangan internasional reguler lagi,” kata Rogério Coimbra, direktur perusahaan di Inframérica – sebuah perusahaan multinasional yang mengelola bandara di Brasília dan Natal. “Lebih buruk lagi, banyak negara belum membuka diri terhadap warga Brasil,” katanya Laporan Brasil.
Baik AS maupun Uni Eropa telah menjauhkan Brasil dari daftar kewarganegaraan yang diperbolehkan berada di perbatasan masing-masing. Pembatasan tersebut akan tetap berlaku di masa mendatang, mengingat virus corona masih tidak terkendali di Brasil – dan Amerika Latin kini menjadi pusat pandemi ini.
Dua minggu lalu …