Ratusan muncul untuk pemakaman blogger militer Rusia yang terbunuh

Ratusan pendukung, termasuk pendiri Wagner Group Yevgeny Prigozhin, hadir pada hari Sabtu untuk menghadiri pemakaman Vladlen Tatarsky, blogger militer terkenal Rusia yang tewas dalam serangan bom akhir pekan lalu.

Pada hari Minggu, sebuah ledakan menghancurkan sebuah kafe di St. Louis. Tanggul Sungai Neva di Petersburg runtuh, menewaskan pria kontroversial berusia 40 tahun yang dikenal karena sikap anti-Ukraina yang kuat.

Pada upacara Kremlin yang mengumumkan aneksasi empat wilayah Ukraina September lalu, Tatarsky merekam dirinya dengan mengatakan: “Kami akan mengalahkan semua orang. Kami akan membunuh semua orang. Kami akan merampok semua orang seperlunya. Seperti yang kami suka.”

Para pelayat, beberapa membawa bunga, berkumpul di pemakaman Troyekurovskoye yang bergengsi di Moskow pada Sabtu di tengah kehadiran polisi yang ketat.

Beberapa dari mereka yang datang untuk memberikan penghormatan mengenakan huruf Z dan V di pakaian mereka, simbol pro-perang di Rusia yang menunjukkan dukungan untuk invasi Moskow ke Ukraina.

Dengan menyalakan lilin, para pendeta berjubah putih memimpin upacara pemakaman di kuburan. Penghargaan Tatarsky ditempatkan di atas bantal beludru di dekat peti matinya. Diantaranya adalah Order of Courage, salah satu penghargaan tertinggi negara, yang diberikan Presiden Vladimir Putin kepada Tatarski secara anumerta atas “keberaniannya”.

Tatarsky, yang berasal dari wilayah Donetsk, Ukraina timur, berjuang bersama separatis pro-Kremlin sebelum menjadi blogger populer dengan setengah juta pengikut di media sosial.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh juru bicaranya, Prigozhin, yang kelompok tentara bayarannya Wagner memimpin serangan Rusia di kota-kota di Ukraina timur, memuji blogger tersebut karena membantu “menghancurkan musuh”.

“Dia adalah seorang prajurit yang tetap bersama kami, yang suaranya akan selalu hidup dan hanya akan mengatakan kebenaran,” tambah Prigozhin.

Pihak berwenang Rusia mengklaim, tanpa bukti apa pun, bahwa pendukung kritikus Kremlin yang dipenjara Alexei Navalny membantu dinas keamanan Ukraina melakukan serangan itu. Seorang wanita Rusia berusia 26 tahun, Daria Trepova, ditahan keesokan harinya dan didakwa melakukan terorisme.

Penyelidik mengatakan Trepova membawa patung berisi bahan peledak ke kafe di St. Petersburg. Petersburg dan menyerahkannya kepada blogger bernama asli Maxim Fomin.

Serangan itu merupakan pembunuhan politik kedua yang dilakukan di Rusia dalam satu tahun terakhir. Pada bulan Agustus, Daria Dugina, putri seorang intelektual ultranasionalis terkemuka, tewas dalam serangan bom mobil di luar Moskow yang juga dituding Rusia dilakukan oleh Ukraina.

taruhan bola online

By gacor88