minggu ini, Laporan Brasil menceritakan penderitaan masyarakat adat Munduruku, yang berada di bawah ancaman penambang emas ilegal di Amazon, Brasil, serta kekerasan, penggundulan hutan, penyakit, dan polusi yang mereka bawa. Penelitian terbaru menemukan bahwa 99 persen masyarakat Munduruku memiliki lebih dari 10 µg/L merkuri dalam aliran darah mereka. Tingkat merkuri yang tinggi, yang biasa digunakan oleh penambang liar untuk mengekstraksi emas dari sungai, menimbulkan risiko keracunan yang serius.
Namun, operasi penambangan ilegal ini bukan satu-satunya yang mencemari lingkungan Amazon dan menimbulkan risiko kesehatan bagi masyarakat adat. Kebocoran baru-baru ini di fasilitas milik penambang timah besar tabokadi negara bagian Amazonas, kualitas air sungai Tiaraju dan Alalaú, serta sungai-sungai di sekitarnya, telah berubah secara drastis. Saluran air ini merupakan sumber ikan yang penting bagi berbagai komunitas adat, dan airnya digunakan untuk minum, mandi, dan menyiapkan kayu.
Permasalahan ini pertama kali diidentifikasi oleh masyarakat adat setempat. Pada bulan Maret, anggota komunitas Waimiri-Atroari melihat banyak ikan dan penyu mati dan memberi tahu pihak berwenang. Dua bulan kemudian, pejabat dari Yayasan Adat Brasil (Funai) mengunjungi daerah tersebut dan memastikan bahwa polusi tersebut berasal dari tambang Taboca yang berada di dekatnya. Perusahaan berjanji untuk memperbaiki masalah tersebut dalam waktu 15 hari.
Suatu hari kemudian…