Tempat kenangan – VIUU

Saat ini kita hidup dalam masyarakat yang dilanda masalah ingatan. Dimanapun kita berada, kita terdorong untuk merekam potongan-potongan di ponsel kita, kita seolah-olah kecanduan video dan foto. Kita menggunakan argumen “simpanlah kenangan ini” untuk generasi mendatang, namun apakah inti permasalahannya ada di sana?

Menurut sejarawan Pierre Nora, apa yang kita saksikan saat ini, dengan bantuan media, adalah penggantian progresif dari “ingatan yang berfokus pada warisan keintiman dengan film fana masa kini”.

Secara lebih langsung, sejarawan memahami bahwa produksi jejak dan konstitusi tempat-tempat kenangan berarti akhir dari ingatan spontan, mengingat bahwa ia harus “hidup, selalu dibawa oleh kelompok yang hidup dan, dalam pengertian ini, dalam evolusi permanen, terbuka terhadap dialektika mengingat dan melupakan”. Mentransfer memori ke rekaman berarti kematiannya seketika.

Tulisan-tulisan Nora terkenal kontroversial, menurut catatannya, perbincangan tempat didasarkan pada abstraksi momen dari sejarah pergerakan sejarah. Sejarawan menunjukkan bahwa tidak ada zaman yang bersedia menghasilkan arsip seperti zaman kita, bukan hanya karena sarana teknis reproduksi dan pelestarian yang kita miliki, tetapi juga karena takhayul dan rasa hormat terhadap peninggalan tersebut:

“Ketika ingatan tradisional menghilang, kami merasa terdorong untuk secara religius mengumpulkan jejak, kesaksian, dokumen, gambar, pidato, tanda-tanda nyata dari apa yang terjadi, seolah-olah untuk membuktikan berkas yang semakin produktif ini di mana kita tidak mengetahui pengadilan sejarah itu.”

Ketertarikan pada akumulasi catatan bagi Nora berarti likuidasi ingatan. Organisasi sosial yang baru akan menjadikan ingatan sebagai kewajiban sosial, karena hal itu tidak lagi menjadi praktik sosial.

Logikanya, visi Pierre Nora tidak disetujui oleh para sejarawan dan mengandung jejak konservatisme yang ditakuti oleh datangnya hal baru. Namun, catatannya menimbulkan kekhawatiran penting mengenai cara kita menghadapi peristiwa saat ini. Tentu saja, pada titik tertentu kami berhenti memanfaatkan pengalaman karena keinginan untuk mengabadikan momen tersebut.

Namun, yang sangat memuaskan adalah sebagian besar keluarga kini dapat mencatat langkah pertama anak-anak mereka dan kata-kata bijak para orang tua, sebuah kemungkinan yang sejak lama hanya terbatas pada kelompok elit ekonomi. Oleh karena itu, yang bisa kita lakukan hanyalah memahami cara menggunakan sumber daya ini dengan hati-hati dan tidak melupakan dunia nyata.

Referensi:

NORA, Pierre. Antara memori dan sejarah: masalah tempat. Proyek SejarahSão Paulo, n.10, hal.7-28, 1993.

Keluaran SGP

By gacor88