Tingkat pengangguran Brasil stabil di 8,5 persen di bulan April

Tingkat pengangguran Brasil mencapai 8,5 persen dalam tiga bulan hingga April, yang menunjukkan stabilitas dibandingkan periode tiga bulan sebelumnya (8,4 persen) dan penurunan 2 poin persentase dibandingkan periode yang sama tahun lalu (10,5 persen). Selain itu, jumlah pengangguran juga stabil di angka 9,1 juta orang, meski lebih rendah 20 persen dibandingkan Februari hingga April 2022.

Data tersebut berasal dari studi Pnad, survei sampel rumah tangga terlengkap yang rutin dilakukan oleh badan statistik nasional IBGE. Angka tersebut menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja negara tersebut tetap tangguh, dengan tingkat pengangguran terendah untuk periode sejak 2015.

Setelah mencapai puncak pengangguran selama pandemi, pasar tenaga kerja Brasil pulih sejak paruh kedua tahun 2022.

Poin data lain yang relevan adalah pemeliharaan tingkat pendapatan (BRL 2.891 atau USD 571) dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Ukuran tersebut tumbuh sebesar 7,5 persen per tahun – di atas tingkat inflasi 12 bulan sebesar 4,8 persen – menjadikannya fundamental dalam mendukung konsumsi rumah tangga, pendorong penting pertumbuhan ekonomi Brasil. Angka PDB negara untuk kuartal pertama, juga diukur oleh IBGE, akan dirilis pada hari Kamis. Ekonom memperkirakan kenaikan 1,3 persen antara Januari dan Maret.

Dibandingkan triwulan sebelumnya, tidak ada lapangan kerja yang mengalami peningkatan jumlah tenaga kerja. Namun, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, terdapat peningkatan yang kuat dalam jumlah orang yang bekerja di bidang jasa secara umum, terutama di bidang transportasi, penyimpanan dan surat (7,8 persen), informasi, komunikasi, keuangan dan kegiatan administrasi (4 per sen ). ), dan administrasi publik, pertahanan, jaminan sosial, pendidikan, kesehatan manusia dan pelayanan sosial (4,6 persen).

Tingkat informalitas – pekerja tanpa kontrak formal atau wiraswasta – juga tetap stabil di 38,9 persen (38 juta orang) dan sedikit lebih rendah dari periode yang sama tahun 2022, ketika angka ini mencapai 40,1 persen.

Namun, jumlah pekerja tidak aktif dan mereka yang tidak bekerja dan tidak mencari pekerjaan tumbuh selama tiga bulan berturut-turut (1,3 persen) setelah relatif datar pada paruh kedua tahun 2022. ada 67,2 juta orang dalam kelompok ini, 5,6 juta pekerja lebih banyak dibandingkan tahun 2019, sebelum pandemi.

Karena berkaitan dengan orang yang tidak lagi ingin bekerja, data tersebut dapat dikaitkan dengan penuaan tenaga kerja. Namun, kelompok ini juga termasuk anak muda yang bisa bekerja tapi tidak. IBGE belum memberikan penjelasan atas fenomena tersebut, yang menurut koordinator penelitian Adriana Beringuy juga terlihat di negara lain.


Result Sydney

By gacor88