Butantan Institute, sebuah fasilitas penelitian besar yang dimiliki oleh pemerintah negara bagian São Paulo dan pembuat vaksin terbesar di Amerika Latin, bulan ini mengumumkan bahwa mereka sedang mengembangkan vaksin virus Zika untuk mencegah mikrosefali pada bayi.
Mikrosefali adalah cacat lahir di mana bayi dilahirkan dengan ukuran kepala lebih kecil dari perkiraan. Bayi dengan mikrosefali biasanya memiliki otak lebih kecil yang mungkin tidak berkembang dengan baik.
Ketakutan terhadap mikrosefali mendominasi berita utama di pers Brasil sekitar tahun 2015 dan 2016, ketika negara tersebut mengalami epidemi virus Zika. Peneliti Ilana Löwy dari Institut Nasional Penelitian Kesehatan dan Medis Perancis (Inserm) ditelepon ini adalah “episode yang pendek, intens, dan menakutkan”.
“Wabah ini berakhir pada tahun 2016, namun tidak dalam jangka panjang, karena kerusakan yang disebabkan oleh infeksi virus Zika terus berlanjut pada anak-anak yang terkena dampaknya,” tulisnya.
Trauma akibat epidemi Zika membuat pihak berwenang menyarankan perempuan pada tahun 2021 untuk menunda rencana kehamilan mereka untuk menghindari kemungkinan komplikasi yang disebabkan oleh Covid.
Pada bulan Februari 2016, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Mikrosefali terkait Zika a darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional, yang berakhir pada bulan November tahun yang sama. Kedutaan Besar AS di Brasil mengeluarkan peringatan perjalanan ditekankan pada saat itu bahwa wanita hamil tidak boleh bepergian ke sebagian besar wilayah Brasil.
Kasus Zika telah menurun secara signifikan sejak epidemi tersebut, namun kembali meningkat di Brasil.
Data dikumpulkan oleh Kementerian Kesehatan menunjukkan puncak lebih dari…