Sekelompok drone diyakini telah menargetkan pangkalan militer Rusia di luar Moskow Rabu pagi, yang terbaru dalam serangkaian serangan di dekat ibu kota Rusia dalam beberapa pekan terakhir, kata pihak berwenang dan media pemerintah. dilaporkan.
“Hari ini di desa Kalininets, dua drone jatuh sekitar pukul 05.30 dan 05.50 saat mendekati gudang militer,” kata Gubernur Wilayah Moskow Andrei Vorobyov. dikatakanmenambahkan bahwa “penanggulangan militer” menjatuhkan drone.
Kementerian Pertahanan Rusia nanti mengonfirmasi bahwa tiga drone terlibat dalam serangan itu, yang disebutnya sebagai “aksi teroris” yang dilakukan oleh Ukraina.
Baik Vorobyov maupun Kementerian Pertahanan tidak menentukan target serangan itu.
Desa Kalininets – terletak sekitar 60 kilometer barat daya Moskow – adalah pangkalan Divisi Senapan Bermotor Pengawal ke-2 Rusia.
Sumber penegakan hukum anonim yang dikutip oleh kantor berita TASS mengklaim divisi tersebut adalah salah satu target drone.
Sumber itu mengatakan sistem peperangan elektronik Rusia digunakan untuk menembak jatuh dua drone di dekat pangkalan militer, sementara yang ketiga jatuh di kota terdekat Lukino.
Pihak berwenang mengatakan tidak ada yang terluka dalam insiden itu dan puing-puing drone sedang diselidiki.
Otoritas Rusia semakin terobsesi dengan drone setelah serangan 3 Mei di Kremlin, yang mereka sebut sebagai upaya pembunuhan oleh Kiev terhadap Putin.
Serangan drone yang menargetkan Moskow pada 30 Mei sejauh ini merupakan gelombang terbesar yang diluncurkan melawan Rusia sejak Rusia menginvasi Ukraina tahun lalu.
Meskipun pihak berwenang Rusia mengatakan delapan drone terlibat dalam serangan pada akhir Mei, sumber media yang dekat dengan dinas keamanan negara menyebutkan jumlahnya lebih dari 30 drone.
Ukraina membantah perannya dalam serangan itu.
Mengutip pejabat AS yang tidak disebutkan namanya yang berbicara dengan rekan mereka di Ukraina, CNN dilaporkan pada awal Juni ketika Kiev mengembangkan jaringan agen dan simpatisan di Rusia untuk melakukan sabotase terhadap sasaran Rusia saat pasukan Ukraina memulai serangan balasan yang telah lama ditunggu-tunggu.
Otoritas penegak hukum Rusia telah meningkatkan inspeksi mobil secara acak dan mengumumkan serangkaian pembatasan penerbangan drone setelah serangkaian insiden memalukan yang mengungkap celah dalam keamanan domestik Rusia.