Bank Sentral Brasil baru-baru ini memberikan pembaruan mengenai timeline Drex, mata uang digital baru di negara tersebut. Dikatakan bahwa perkembangannya lebih lambat dari perkiraan awal karena langkah-langkah privasi dan perlindungan data yang ada saat ini tidak cukup kuat untuk memenuhi persyaratan LGPD, undang-undang perlindungan data Brasil.
Meskipun pihak berwenang tidak memberikan rincian spesifik mengenai masalah ini, perlu dicatat bahwa Drex sedang dikembangkan menggunakan teknologi blockchain, yang secara umum menghadirkan tantangan bagi sebagian besar kerangka perlindungan data yang ada.
A belajar di Eropa mengenai interaksi antara Peraturan Perlindungan Data Umum (GDPR) Uni Eropa dan blockchain menyoroti bahwa ketegangan muncul dari dua faktor utama. Pertama, undang-undang yang ada cenderung berasumsi bahwa setiap titik data pribadi dapat ditangani oleh satu pengontrol data yang akan menegakkan aturan yang ditetapkan dalam undang-undang. Namun asumsi ini tidak berlaku dalam kasus blockchain, karena ini adalah database terdistribusi.
Kedua, menghapus atau mengubah data untuk mematuhi hukum bukanlah cara kerja blockchain, karena jaringan menyimpan informasi yang sebelumnya dikembangkan untuk memastikan integritas.
Meskipun penelitian tersebut tidak fokus pada…