Alface, tanpa diragukan lagi, adalah salah satu karakter besar BBB 23. Kakak beradik itu masuk sebagai duo Fred Desimpedidos dan keduanya memenangkan tes kekebalan pada hari pertama. Setelah tuan rumah dipisahkan menjadi dua grup, kubu Sergipe berada di kubu Quarto Deserto yang dominan. Dalam lingkup kelompok, Alface direduksi menjadi peran pendukung di rumah dan di mata masyarakat umum. Di antara plot yang memandu dua bulan pertama BBB, sorotan terbesar Alface adalah konflik pribadinya dengan Cézar Black.
Namun, setelah kepergian Fred Nicácio, yang hingga saat itu menjadi tokoh utama isu tersebut, dinamika rumah banyak berubah. Alface membintangi momen setelah berdebat dengan Fred, Larissa dan Bruna dan meninggalkan gurun. Sejak itu, Alface telah menjadi salah satu pemain utama di rumah tersebut dan pengaruhnya terhadap publik telah berkembang pesat. Di BBB setelah Fred Nicácio, Alface menetap bersama Domitila dan Amanda di antara pasukan di luar rumah.
Klimaks dan Kejatuhan
Alface memenangkan hati publik dengan permainannya yang berani dan strategis. Tidak takut untuk berperang dan mencoba permainan berisiko, gaya menyerang Alface menandainya sebagai pemain terbesar edisi ini. Dalam permainan yang awalnya ditandai oleh dua kelompok besar, Alface adalah satu-satunya yang berani menantang dinamika kolektif demi permainan individu. Namun, alasan yang sama yang membuatnya kuat mungkin menjadi alasan kejatuhannya.
Informasi yang disampaikan Larissa setelah tayangan ulang, serta tersingkirnya Gabriel dan Marvvila, membuat Alface dan banyak orang di rumah mendapat kesan bahwa publik memprioritaskan mereka yang bermain dan pindah rumah. Bacaan Ricardo membuatnya memahami bahwa – lebih dari sebelumnya – publik menginginkan permainan yang individual dan mengejutkan. Mungkin ini menjelaskan tekad Alface untuk mencalonkan Cezar Swart, atau keengganannya mencalonkan seseorang dari Gurun. Alface adalah dan ingin dilihat sebagai pemain yang semakin individual.
Kedaulatan kelompok
Meskipun strateginya konsisten dengan semua yang ditawarkan Alface dalam game sejauh ini, kita harus mempertanyakan apakah ini keputusan yang tepat. Pada tahap kejuaraan ini, kelompok-kelompok tersebut berakar pada permasalahan dan kemungkinan besar perselisihan akan tetap demikian sampai salah satu kelompok tidak ada lagi. Dalam edisi yang bercirikan keseimbangan dan ketidakpastian, bukankah menarik jika mendapat dukungan dari pendukung pendukung di luar rumah? Dalam kemungkinan adanya tembok penentu, dapatkah kekuatan suatu kelompok menjadi faktor penentu hasil?