Hanya 32 persen perusahaan kripto di Brasil yang memiliki lisensi
Yang baru rekaman oleh Asosiasi Ekonomi Kripto Brasil (ABCripto) menunjukkan bahwa 68 persen perusahaan di sektor ini tidak memiliki izin apa pun dari regulator seperti Bank Sentral dan Komisi Sekuritas Brasil (CVM) untuk beroperasi, sementara 32 persen memilikinya. Hal ini terutama karena negara tersebut sedang membangun peraturannya, dan bukan hanya itu saja.
Berdasarkan angka. Lebih dari separuh (55 persen) perusahaan tersebut adalah perusahaan “baru”, yang didirikan antara tahun 2020 dan 2022, dan hampir separuhnya (54 persen) mengidentifikasi diri mereka sebagai usaha mikro atau kecil.
- Survei tersebut juga menunjukkan bahwa, meskipun baru, banyak perusahaan rintisan dan perusahaan di industri ini telah mencoba membangun bisnis dalam kerangka peraturan yang ada sejak awal, membawa teknologi mereka (blockchain, tokenisasi, dll.) ke industri tradisional seperti perbankan, membawa keuangan. , asuransi dan lain-lain.
- Keberagaman aktivitasnya sudah sangat besar: 79% mengatakan mereka aktif dalam intermediasi (perdagangan dan distribusi aset), 62% dalam infrastruktur (mendukung interoperabilitas antar sistem, seperti penyelesaian transaksi, penyimpanan aset, dll.), dan 30 % dalam penerbitan (penataan operasi tokenisasi).
Data. ABCripto tidak menyebutkan berapa banyak perusahaan yang disurveinya, atau apakah mereka semua menjadi anggota. Organisasi ini memiliki sekitar 40 anggota.
Mengapa itu penting. Bagi Bernardo Srur, CEO ABCripto, penelitian ini dengan jelas menunjukkan bahwa sektor ini sedang dalam perkembangan penuh, sehingga peran Bank Sentral sebagai regulator menjadi semakin penting.