Bertujuan untuk membuat komunikasi lebih lancar dan fleksibel, 5G, yang merupakan sistem komunikasi seluler generasi kelima, telah mulai diterapkan di seluruh dunia dan baru-baru ini hadir di Brasil.
Kota pertama yang menerima teknologi tersebut adalah Belo Horizonte (MG), João Pessoa (PB), Porto Alegre (RS) dan Brasília (DF) pada akhir Juni/2022. Pada bulan September, ibu kota Brasil lainnya akan menerima 5G.
Menurut laporan dari Ericsson, 5G akan memiliki 1 miliar pelanggan di seluruh dunia pada akhir tahun 2022. Dan Brasil akan menjadi negara dengan jangkauan terbesar: 5,570 kota.
Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua perangkat mampu melakukan koneksi lebih cepat ini. Oleh karena itu, individu yang ingin memanfaatkan kecepatan tersebut harus memiliki ponsel yang kompatibel.
Bagi bisnis, hal ini diharapkan dapat meningkatkan otomatisasi proses dan produktivitas, mengurangi kesalahan dan biaya.
Ekspansi bisnis dengan 5G
Kecepatan 5G yang lebih tinggi merespons permintaan dalam waktu yang lebih singkat, dan menyediakan konektivitas antara mesin dan perangkat, terutama di industri dengan jalur produksi otomatis.
Internet of Things (IoT) dalam skala yang lebih besar akan dimungkinkan dengan struktur internet ini, juga di tempat-tempat yang sulit dijangkau.
Sektor lain yang perlu dikembangkan adalah Telemedicine dan bedah robotik, selain mobil otonom yang sudah ada, namun 4G tidak mendukung koneksi beberapa perangkat dalam waktu bersamaan dan tidak bisa mencegah kecelakaan, misalnya.
Kota pintar juga akan diperluas, dengan pemantauan infrastruktur yang lebih baik, memberikan keamanan dan efisiensi yang lebih baik bagi penduduknya.
Untuk mengetahui lebih lanjut, tonton wawancaranya dengan Paulo Gustavo bersama Fernando Moulin, spesialis 5G, di sini di Jornal 140.
Keamanan dan 5G
Mengingat semua manfaat yang ditawarkan 5G, keamanan adalah poin yang perlu diangkat dan didiskusikan.
Pada tahun 2021 saja, ada 24,19 juta data pengguna yang dibobol, menempatkan Brasil di peringkat keenam dalam peringkat global serangan siber terbesar, menurut survei yang dilakukan oleh SurfShark.
Ketika berbagai perangkat terhubung melalui jaringan dan sistem dinamis, terdapat desentralisasi keamanan, yang berarti kesulitan yang lebih besar untuk melindungi lingkungan yang dicakup oleh 5G.
Peningkatan bandwidth juga merupakan faktor penting, seperti yang dikatakan NetSafe Corp: “Peningkatan kecepatan dan volume akan menantang tim keamanan untuk menciptakan metode baru yang lebih kuat dalam menghentikan ancaman yang sedang berlangsung.”
Di sisi lain, kurangnya standarisasi dalam desain peralatan IoT memberikan peluang bagi agen jahat untuk menjelajahi jaringan dan menyerang segala sesuatu mulai dari ponsel hingga lemari es dan mesin.
Tidak adanya enkripsi terbaru pada awal koneksi juga membuka ruang bagi penyerang dunia maya untuk dapat mengidentifikasi perangkat yang terhubung ke jaringan tertentu dan, sebagai hasilnya, merencanakan serangan yang lebih bertarget.
Tidak diragukan lagi, 5G merupakan sebuah evolusi bagi seluruh masyarakat, namun perlu memperhatikan keamanan ujung ke ujung agar tidak menjadi mimpi buruk.