Kenaikan harga BBM membuat inflasi semakin jauh dari target

Perusahaan minyak milik negara Brasil Petrobras mengumumkan kenaikan harga bahan bakar kemarin. Hingga hari ini, harga bensin dan solar di kilang naik masing-masing sebesar 16,27 persen (BRL 0,41 per liter) dan 25,82 persen (BRL 0,78 per liter). Analis pasar percaya bahwa kenaikan harga ini akan berdampak signifikan pada target inflasi 2023 dan sudah merevisi proyeksi mereka.

Ini adalah kenaikan harga pertama yang diumumkan oleh perusahaan sejak implementasi kebijakan penetapan harga yang baru. Sebelumnya, Petrobras mengaitkan harga BBM dengan fluktuasi di pasar internasional.

Kenaikan ini diharapkan oleh pasar, karena harga perusahaan saat ini masih dipisahkan dari harga pasar internasional. Selain itu, perusahaan yang dipimpin oleh CEO Jean Paul Prates yang ditunjuk oleh Presiden Luiz Inácio Lula da Silva itu mengumumkan pengurangan dividen kepada investor.

Analis mengatakan langkah-langkah ini menandakan niat perusahaan untuk memprioritaskan investasi dan mengurangi volatilitas harga bahan bakar yang berlebihan. Akibatnya, pemerintah ingin agar dampak harga bensin dan solar terhadap inflasi tidak terlalu terasa.

Kendati demikian, pasar menilai kenaikan harga ini akan berdampak signifikan terhadap target inflasi 2023. Terlepas dari perbedaan harga bahan bakar yang diproduksi oleh Petrobras, kenaikan harga minyak mentah Brent yang terus berlanjut, yang diperkirakan akan terus berlanjut, akan memberikan tekanan lebih lanjut pada harga di Brasil.

Prakiraan inflasi akhir tahun di Brasil sudah mendekati batas atas target 4,75 persen yang ditetapkan oleh Bank Sentral. Dengan harga bahan bakar yang baru, beberapa perusahaan analis telah merevisi perkiraan mereka ke atas. Warren Reno, misalnya, menyesuaikan ekspektasi inflasinya dari 4,6 persen menjadi 5 persen pada akhir 2023.

Demikian pula, XP merevisi proyeksinya dari 4,6 persen menjadi 4,9 persen. Itaú sekarang memperkirakan inflasi tahunan sebesar 5,1 persen, dengan dampak paling cepat Agustus dan September.

Dan bukan hanya konsumen akhir yang kemungkinan besar akan merasakan dampak kenaikan biaya bahan bakar. Sementara harga bensin memiliki dampak langsung pada ritel, diesel secara langsung terkait dengan pasar grosir. Indeks Harga Umum (IGP), yang mengukur pasar ini, berada pada tren deflasi sebesar 4 persen, yang diperkirakan akan turun menjadi 3 persen karena pengumuman Petrobas baru-baru ini.

Karena harga Petrobras masih memiliki gap dengan harga internasional, masih ada ruang untuk kenaikan lebih lanjut, yang berpotensi menambah tekanan inflasi. Namun, skenario ini dianggap tidak mungkin menurut analisis Itaú, bahkan jika harga minyak mencapai USD 85 dan nilai tukar mencapai BRL 5 terhadap dolar.


Keluaran HK hari Ini

By gacor88