Komik tidak terbatas pada plot pahlawan super Amerika atau Jepang yang tidak nyata, seperti halnya manga. Keluarga, kehidupan dewasa, kekacauan politik, seniman yang disalahpahami, dan kejahatan keji telah menghasilkan karya grafis yang hebat, baik otobiografi maupun bukan. Lihat daftar lima kartun agar tidak lari dari kenyataan:
1. “Persepolis”, oleh Marjane Sartrapi
Ceritanya sangat bagus sehingga diadaptasi untuk a animasi dibuat pada tahun 2007, yang bersaing memperebutkan Oscar untuk Fitur Animasi Terbaik, namun kalah dari Ratatouille dari Disney. Novel grafis ini bersifat otobiografi: di sini Marjane Sartrapi menceritakan bagaimana rasanya mengalami awal mula rezim teokratis Syiah di Iran, pada tahun 1979, sebagai seorang anak dan remaja yang tumbuh di rumah liberal. Bacaannya bagus untuk menunjukkan bagaimana kekejaman dan hilangnya kebebasan sosial bisa dilakukan atas nama dewa tertentu.
2. “Temanku Dahmer” oleh Derf Backderf
Bayangkan tinggal bersama seseorang yang menjadi pembunuh berantai. Derf Backderf mengalami hal ini dan menceritakannya dalam “My Friend Dahmer”. Dia adalah teman sekolah Jeffrey Dahmer, salah satu penjahat Amerika paling terkenal yang melakukan kejahatan keji yang sangat brutal. Ceramah tersebut tidak memiliki rincian eksplisit yang dilakukan oleh Dahmer, melainkan merupakan pertemuan kenangan, situasi yang tidak biasa dan sehari-hari dari para remaja di sebuah kota kecil.
3. “Rumah Menyenangkan”, oleh Alison Bechdel
Alison Bechdel adalah seorang seniman komik Amerika yang penting, yang dikenal karena menciptakan tes bechdel, yang mengevaluasi representasi perempuan dalam film. “Fun Home” berkisah tentang keluarga yang tampaknya tradisional, tetapi tidak terlalu banyak: setelah dia mengaku sebagai lesbian, ayahnya, Bruce Allen Bechdel, meninggal dalam dugaan kecelakaan mobil. Bersamaan dengan ini muncullah wahyu bahwa dia bukanlah satu-satunya orang yang tidak heteroseksual dalam keluarga dan cerminan dari dinamika hidup berdampingan keluarga Bechdel.
4. “Antara Yang Satu dan Yang Lain”, oleh Julia Wertz
Novel grafis otobiografi ini menampilkan saat Julia Wertz memutuskan untuk tinggal sendirian di New York. Bagaimana rasanya menjalani kehidupan dewasa yang penuh kewajiban dan benar-benar tidak stabil tanpa kehilangan kewarasan dan tempat tinggal? Wertz menunjukkan bagaimana dia menghadapinya dengan nada yang lucu dan sangat tulus. Kehidupan rutin bisa dengan mudah menjadi tragis.
5. “Vincent”, oleh Barbara Stok
van Gogh adalah salah satu pelukis paling terkenal dan berpengaruh di dunia. Orang Belanda ini menjadi terkenal karena menggambarkan bunga matahari dan lanskap pedesaan Eropa yang penuh warna-warna kuat dan mendapatkan ketenaran dan pengakuan setelah kematiannya. Barbara Stok benar-benar menggambarkan seperti apa kehidupan Van Gogh, mulai dari episode ledakan, proses kreatif, dan hubungannya dengan keluarga, terutama dengan saudaranya Theo.