Warga sipil Ukraina yang dideportasi paksa ke penjara Rusia secara teratur dipukuli dan diancam akan dibunuh, situs berita independen Rusia Meduza dilaporkan Jumat, mengacu pada mantan narapidana.
Penjaga penjara secara rutin melakukan pemukulan terhadap tahanan Ukraina, tembakan senapan angin, disetrum, dan ancaman eksekusi, kata Meduza mengutip beberapa tahanan.
“Kami telah berubah menjadi hewan buruan,” kata Alexander Tarasov, yang mengorganisir aksi unjuk rasa menentang pendudukan Rusia di kota Kherson, Ukraina selatan, sebelum ditahan pada Maret tahun lalu dan dipindahkan ke penjara Rusia.
Para penjaga dilaporkan menggunakan taktik penyiksaan serupa terhadap Mariano García Calatayud, seorang sukarelawan Spanyol yang termasuk di antara beberapa orang asing yang dideportasi paksa dari Ukraina.
Sekitar 100 warga sipil Ukraina saat ini ditahan dengan sangat rahasia di pusat penahanan khusus pra-sidang di Krimea yang dianeksasi, lapor Meduza.
Mereka diidentifikasi sebagai relawan, jurnalis, serta perwira militer.
Pakar dinas keamanan Rusia yang dikutip oleh Meduza mengatakan warga sipil Ukraina ditahan untuk membantu Rusia mengidentifikasi informan militer Ukraina dan membangun jaringan intelijennya sendiri.
Militer Ukraina memperkirakan jumlah warga sipil Ukraina yang ditahan di seluruh Rusia lebih dari 3.000 orang, banyak di antaranya dikatakan tewas dalam tahanan.
Invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022 menciptakan sekitar 8 juta pengungsi.
Jaksa Ukraina telah mendokumentasikan lebih dari 80.000 laporan kejahatan perang yang dilakukan oleh pasukan Rusia.
Moskow membantah tuduhan melakukan kesalahan.
Kelompok hak asasi manusia dan PBB secara teratur melaporkan penahanan ilegal dan penyiksaan warga sipil selama bertahun-tahun sejak Rusia mencaplok Krimea dan konflik di timur Ukraina meletus pada 2014.
Menurut Meduza, pihak berwenang Rusia menahan sebagian besar tahanan Ukraina tanpa mengajukan tuntutan atau memenuhi syarat mereka sebagai tawanan perang, sementara juga mencegah mereka menghubungi pengacara.
Beberapa warga sipil Ukraina, yang oleh aktivis HAM disebut sebagai sandera, telah didakwa berdasarkan undang-undang terorisme Rusia.
Unit kontraintelijen Layanan Keamanan Federal Rusia (RFD) mengawasi penahanan di Krimea, sementara polisi militer Kementerian Pertahanan Rusia melindungi seluruh wilayah negara itu, menurut Meduza.
Kementerian pertahanan Rusia, FSB, layanan penjara, Kremlin dan otoritas Krimea menolak berkomentar, kata Meduza.